SELAMAT DATANG DI LUKMAN BLOG

Sabtu, 12 November 2011

Sistem Penulisan dan Tata Bahasa

Sistem Penulisan

Huruf besar
Huruf kecil
Huruf besar
Huruf kecil
A
a

N
n
B
b

O
o
C
c

P
p
D
d

Q
q
E
e

R
r
F
f

S
s
G
g

T
t
H
h

U
u
I
i

V
v
J
j

W
w
K
k

X
x
L
l

Y
y
M
m

Z
z

Tata bahasa

Dibandingkan dengan bahasa-bahasa Eropa, bahasa Indonesia tidak menggunakan kata bergender. Sebagai contoh kata ganti seperti "dia" tidak secara spesifik menunjukkan apakah orang yang disebut itu lelaki atau perempuan. Hal yang sama juga ditemukan pada kata seperti "adik" dan "pacar" sebagai contohnya. Untuk memerinci sebuah jenis kelamin, sebuah kata sifat harus ditambahkan, "adik laki-laki" sebagai contohnya.
Ada juga kata yang berjenis kelamin, seperti contohnya "putri" dan "putra". Kata-kata seperti ini biasanya diserap dari bahasa lain. Pada kasus di atas, kedua kata itu diserap dari bahasa Sanskerta melalui bahasa Jawa Kuno.
Untuk mengubah sebuah kata benda menjadi bentuk jamak digunakanlah reduplikasi (perulangan kata), tapi hanya jika jumlahnya tidak terlibat dalam konteks. Sebagai contoh "seribu orang" dipakai, bukan "seribu orang-orang". Perulangan kata juga mempunyai banyak kegunaan lain, tidak terbatas pada kata benda.
Bahasa Indonesia menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak, yaitu "kami" dan "kita". "Kami" adalah kata ganti eksklusif yang berarti tidak termasuk sang lawan bicara, sedangkan "kita" adalah kata ganti inklusif yang berarti kelompok orang yang disebut termasuk lawan bicaranya.
Susunan kata dasar yaitu Subyek - Predikat - Obyek (SPO), walaupun susunan kata lain juga mungkin. Kata kerja tidak di bahasa berinfleksikan kepada orang atau jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal kala (tense). Waktu dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu (seperti, "kemarin" atau "esok"), atau petunjuk lain seperti "sudah" atau "belum".
Dengan tata bahasa yang cukup sederhana bahasa Indonesia mempunyai kerumitannya sendiri, yaitu pada penggunaan imbuhan yang mungkin akan cukup membingungkan bagi orang yang pertama kali belajar bahasa Indonesia.

Awalan, akhiran, dan sisipan

Bahasa Indonesia mempunyai banyak awalan, akhiran, maupun sisipan, baik yang asli dari bahasa-bahasa Nusantara maupun dipinjam dari bahasa-bahasa asing.
Awalan
Fungsi (pembentuk)
Perubahan bentuk
Kaitan
ber-
verba
be-; bel-
per-
ter-
verba; adjektiva
te-; tel-
ke-
meng-
verba (aktif)
me-; men-; mem-; meny-
di-; pe-; ku-; kau;
di-
verba (pasif)

meng-
ke-
nomina; numeralia; verba (percakapan)

ter-
per-
verba; nomina
pe-; pel-
ber-
peng-
nomina
pe-; pen-; pem-; peny-
meng-
se-
klitika; adverbia


ku-, kau-
verba (aktif)

me-

Lanjut ke

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

SILAHKAN COPY PASTE,JANGAN LUPA KASIH JEMPOLNYA...

Terbanyak dibaca

Terimakasih Atas Kunjungannya,Jangan Lupa Berkunjung Kembali